Minggu, 18 Februari 2018

Daur Ulang Baglog

Banyak petani jamur yang mengeluhkan kerugian pada  usaha jamur tiram terutama apabila dalam proses pembuatan baglog mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan fisik maupun kerusakan akibat kontaminasi pada baglog terutama. Hal tersebut menjadi pemikiran dan bahan diskusi di kalangan para produsen baglog jamur tiram. setelah sekian lama menjadi bahan perbincangan akhirnya diperoleh solusi yang mqmpu mengurangi kerugian tersebut, yaitu dengan cara daur ulang baglog-baglog yang gagal atau rusak tersebut menjadi baglog-baglog baru. Berikut ini beberapa trik dan caranya. Pemanfaatan limbah baglog pada jamur tiram umumny dalah sebagai berikut:
 
Didaur ulang lagi sebagai media baglog.
Baglog yang sudah selesai ataupun habis pakai masa tanamnya maka dapat dimanfaatkan lagi untuk bahan pembuatan baglog baru meskipun hasil produksi jamur dari baglog tersebut akan berkurang hingga hanya mencapai sekitar 80%nya saja bila dibandingkan dengan menggunakan serbuk gergaji baru. Namun daur ulang ini dapat mengurangi pembelian serbuk gergaji sehingga dapat menghemat proses produksi.

Apabila pada proses inkubasi ataupun proses akhir pembuatan baglog ditemukan baglog-baglog yang mengalami kerusakan atau kegagalan, maka baglog-bglog tersebut masih bisa digunakan lagi dengan cara daur ulang. Bahkan telah diketahui bahwa hasil daur ulang tersebut pada umumnya lebih bagus, karena mengalami dua kali proses pengerjaan (double action). Adapun cara-cara mendaur ulang baglog adalah sebagai berikut:


  1. Baglog yang telah berumur 1 sampai 7 hari dapat langsung di sterilisasi kembali tanpa perlu ditambah dengan bahan lain selama 12 jam,
  2. Baglog yang telah berumur 7 sampai 15 hari langkah daur ulang lebih panjang yaitu: a) baglog diurai kembali dengan cara keluarkan dari plastikn, b) kemudian ditambahkan dedak dan kapur CaCo2 sebanyak 30 hingga 50% dari takaran komposisi awal pada proses pembuatan baglog
    langkah selanjutnya yaitu dilakukan sama seperti pada proses pembuatan baglog dari mulai pengoplosan, pengomposan, pengantongan, sterilisasi 10 jam, inokulasi, dan inkubasi.
  3. Usia baglog yang diatas 17 hari maka 90% akan berhasil dan jauh dari kegagalan
Dibuat pupuk kompos
Limbah baglog jamur tiram dapat juga dimanfaatan untuk dijadikan pupuk kompos dengan cara menambahkan EM4 dan bahan organik lainnya. Pupuk hasil daur ulang ini juga diketahui berpengaruh baik terhadap tanaman. Daur ulang baglog menjadi pupuk ini bias menjadi peluang usaha baru sebagai sampingan dari budidaya jamur tiram dengan cara menjalin hubungan kerja sama dengan penjual atau distributor pupuk.

Digunakan sebagai pakan ternak
Limbah baglog jamur juga mengandung nutrisi serta serat yang dibutuhkan oleh ternak seperti pada sapi perah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nilai nutrisi dari limbah sisa baglog sangat tinggi untuk hewan ternak, dan dengan pengolahan yang lebih lanjut maka mampu meningkatkan selerah makan bagi ternak. pakan dari limbah baglog jamur ini merupakan solusi bagi masalah peternakan. Limbah baglog diolah menjadi pakan ternak dengan cara menambahkan tetes tebu serta bakteri pre-biotik yang baik bagi ternak sapi.

Digunakan sebagai bahan bakar dalam proses pengukusan
Limbah baglog juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam pembuatan baglog yang baru. Limbah baglog tinggal di jemur dan setelah kering langsung bisa digunakan sebagai bahan bakar.
Berikut ini adalah cara pembuatan pupuk kompos dari Limbah Baglog Jamur Tiram:
Bahan-Bahan :
  1. Limbah Baglog 250 kg
  2. Kotoran ternak ayam, sapi 250 kg
  3. EM4 1 ltr
  4. Gula merah/gula pasir ½ kg
  5. Air secukupnya
Alat yang digunakan:
  1. Cangkul
  2. Ember
  3. Gayung
  4. Gedek
  5. Plastik
  6. Mesin penghancur
Cara membuatnya:
  1. Limbah baglog yang telah disiapkan dihaluskan terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan kotoran ternak sapi dan ayam.
  2. EM4 dan gula dicamurkan kedalam air sesuai takaran bahan, kemudian disemprotkan dengan menggunakan pompa gendong atau gembor secara merata sambil diaduk-aduk
  3. Simpan ditempat yang tidak terkena air dengan dilapisi gedek atau plastik serta ditutup rapat dengan plastik. Bahan tersebut difermentasi selama 4 hingga 7 hari. Setiap hari hendaknya diperiksa suhunya agar tidak sampai melebihi 50°C, jika suhunya tinggi maka bahan harus diaduk sampai suhunya turun kembali.
  4. Setelah 4 hingga 7 hari difermentasi, maka pupuk kompos sudah siap digunakan.
Sumber Utama: 
Buku Serba-Serbi Bertani Jamur Tiram, 2015. Bangkalan: UTM Press

Daftar Bacaan Yang Lain
Andoko, Agus dan Parjimo. 2007. Budidaya Jamur (Jamur Kuping, Jamur Tiram dan Jamur Merang). Agromedia Pustaka. Jakarta

Agus G.T.K. 2002. Budidaya Jamur Konsumsi. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anonim. 2005. Aneka Jamur. www.clikwok.com. Diakses Tanggal 23 Maret 2010.

Bali Post, Edisi 17 April 2006. Bali Harus dapat Berswasembada Jamur.

Cahyana, Muchrodji dan Bakrun, 1999. Pembibitan, Pembudidayaan dan Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram, Penebar Swadaya, Jakarta

Djarijah, N. M. dan A. S. Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan, Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama-Penyakit. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Genders. 1986. Becocok Tanam Jamur. Pioner Jaya. Bandung.

Gunawan, AW. 2001. Usaha pembibitan Jamur. Jakarta. Penebar swadaya

https://dapurmasak.com/resep/tongseng-jamur-spesial-30840?ref=category_page

http://www.vemale.com/kuliner/resep-makanan/72226-resep-kreatif-otak-otak-jamur-tiram-plus-kuah-segar.html

http://www.vemale.com/kuliner/resep-makanan/70132-resep-bakso-jamur-vegetarian.html

http://www.vemale.com/kuliner/resep-makanan/53874-siomay-kukus-isi-jamur-cocok-untuk-diet.html

Haryadi, 1982. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku. Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, Yogyakarta

Mastresna, I M. 2007. Balipost, Minggu 20 Mei 2007. Membedah Khasiat Jamur, dari Menangkal Racun, Stres, sampai Hambat Virus HIV/AIDS.

Muchrodji dan YA Cahyana. 2005. Budidaya Jamur Kuping. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sinaga, M.S. 2006. Jamur Merang dan Budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sinaga, 1993. Jamur Tiram dan Budidayanya. Penebar Swadaya, Jakarta.

Siswono. 2003. “Jamur untuk Anti Kolesterol”. Kompas, 30 agustus 2003.

Soenanto, Hardi. 2000. Jamur Tiram, Budidaya dan Peluang Usaha. Aneka Ilmu. Semarang.

Suriawira. 2001. sukses Beragrobisnis Jamur Kayu : Shiitake, Kuping, Tiram. Penebar Swadaya. Jakarta

Saparinto, Cahyo dan Sunarmi. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar Swadaya. Jakarta

Tim Redaksi Trubus, 2000. Budidaya Pleurotus ostreatus “Tiram” Jamur konsumsi. Penebar swadaya. Jakarta.

Tidak ada komentar: