Minggu, 18 Februari 2018

Jernihkan Limbah Pewarna Dengan Jamur

Tim dosen Institut Teknologi Bandung menjadikan jamur kayu sebagai pengolah limbah pewarna batik yang ramah lingkungan. Selain menjernihkan kembali air limbah tersebut, riset terbarunya itu menghasilkan buangan limbah yang sesuai standar baku mutu.

Inovasi yang dilakukan para akademikus ITB itu ikut tampil dalam pameran penelitian peringatan Dies Natalies ke-57 Institut Teknologi Bandung di Aula Timur pada 2-5 Maret 2016.

Cairan berwarna biru tua menetes dari botol infus ke sebuah kotak transparan berisi bagian jamur kayu yang berbentuk seperti kapas atau micelia. Cairan berpewarna tekstil itu selanjutnya keluar dari pipa pada bagian bawah kotak berupa cairan bening.

Jernihnya tak seperti air minum, melainkan agak kehijauan muda seperti air lumut. “Analisis awal, air itu masuk standar baku mutu yang bisa dibuang ke perairan atau diolah kembali menjadi air baku,” kata ketua tim riset tersebut, Sri Harjati Suhardi, kepada Tempo, Minggu, 6 Maret 2016.

Mekanisme pengolahan limbah pewarna batik itu sesederhana model instalasi pada pameran tersebut. Menurut Sri, ia menargetkan inovasi itu untuk pembuat batik skala kecil dan menengah. “Karena itu, harus tidak ribet (sulit), murah, dan bahannya mudah didapat,” ujar dosen mikrobiologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati berusia 52 tahun itu.

Dari hasil riset sebelumnya, juga peneliti lain di luar negeri, jamur kayu (Ganoderma applanatum) punya kemampuan menguraikan batang kayu yang keras atau lignin. Jamur itu juga bisa dipakai untuk memutihkan kertas.

Bertanam Jamur Bisa Dimana Saja Lho

Menanam jamur bisa bertempat di kamar tidur, ruang tamu, bahkan meja kantor. Agar bahan pangan itu juga terlihat elok sebagai pajangan, sekelompok anak muda Bandung membuat Growbox. Berbentuk kubus berbahan kardus, kotak itu membungkus baglog atau media tanam jamur agar tak terlihat kotor atau menjijikkan.

Growbox merupakan hasil kreasi Robbi Zidna Hilman bersama Adi Reza Nugroho, Ronaldiaz Hartantyo alias Aldi, serta Annisa Wibi Ismarlanti. Ketiga cowok berusia 23-24 tahun tersebut lulusan Teknik Arsitektur ITB, sedangkan Anissa alumnus Manajemen Universitas Padjadjaran. Mereka semua lulusan 2012 dan mulai merintisnya sejak akhir tahun lalu.

Menurut Robbi, kotak jamur itu dibuat untuk mengajak generasi muda di perkotaan atau masyarakat urban, tergerak menanam sendiri bahan pangan di rumah. Semboyan mereka: tumbuhkan makananmu sendiri. Jamur tiram mereka pilih karena daya tahan hidupnya kuat, perawatannya mudah, begitu pula tempat hidupnya. "Jamur tiram juga sudah banyak dikenal lidah orang Indonesia," ujarnya kepada Tempo.

Cara Tepat Merawat Jamur Pascapanen

Jamur kian populer seiring dengan penerapan gaya hidup sehat masa kini. Bagi vegetarian, jamur bisa diolah sehingga rasanya menyerupai daging, ada pula yang menyukai teksturnya yang kenyal, dan tentu ingin mendulang nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Ada berbagai jenis jamur yang bisa dimakan, yakni jamur kancing, shitake, tiram, merang dan lainnya. Jamur biasanya dijadikan campuran sup atau diolah menjadi lauk-pauk. Sebelum memasak jamur, sebaiknya kita mengenali karakteristiknya.

Dilansir dari Bon Appetit, berikut kesalahan yang sering dilakukan saat memasak jamur dan cara menghindarinya seperti yang diterangkan oleh food writer, Alison Roman.

Fenomena Jamur Bercahaya Yang Belum Terpecahkan

Lebih dari 2.000 tahun silam Aristoteles, filsuf Yunani kuno, sudah dibuat bingung soal jamur bisa bercahaya. Namun riset terbaru menyebutkan jamur-jamur itu mengeluarkan cahaya untuk menarik perhatian serangga, seperti kumbang, lalat, tawon, dan semut.

Jamur membutuhkan serangga-serangga itu untuk menyebarkan spora mereka. Laporan riset tentang jamur bercahaya itu dimuat dalam jurnal Cell Press Current Biology. Terungkap pula bahwa jamur memancarkan pendarnya berdasarkan siklus sirkadian.

"Tampaknya jamur mengeluarkan cahaya supaya serangga datang dan membantu menyebarkan koloni jamur ke tempat baru," kata Cassius Stevani, peneliti dari Instituto de Química-Universidade de Sao Paulo, Brasil.

Ada banyak organisme di bumi yang mampu memproduksi cahaya sendiri, misalnya kunang-kunang dan ubur-ubur. Namun penjelasan mengapa jamur bisa bersinar masih sangat sedikit. Lebih dari 100 ribu spesies jamur sudah terekam dalam data ilmiah. Namun hanya 71 jenis yang bisa menghasilkan cahaya hijau.

Daripada Daging, Pilih Jamur Saja

Seperti telah disebutkan di artikel sebelumnya (Jamur Bikin Panjang Umur), bahwa jamur memiliki banyak kandungan gizi. Jamur shiitake, misalnya, dipercaya mampu menangkal penuaan dini.

Namun tak hanya jamur shiitake yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Beberapa jamur lain yang juga sarat manfaat adalah:

Jamur lingzhi
Oleh suku Sherpa yang tinggal di pegunungan Himalaya, jamur yang satu ini sangat diandalkan. Khasiatnya pun sudah terbukti, mereka mampu bertahan hidup walau di medan terjal dengan perubahan musim yang ekstrem. Rahasianya ada pada zat bermanfaat yang terdapat pada jamur lingzhi, yaitu vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin C, kalium (K), fosfor (P), kalsium (Ca), natrium (Na), magnesium (Mg), tembaga (Cu), germanium (Ge).

Jamur ini sangat bermanfaat untuk anak-anak karena kandungannya bisa menjadi tonikum bagi kerja otak, serta kelancaran sirkulasi oksigen. Selain itu lingzhi juga bermanfaat untuk meningkatkan proses metabolisme, membersihkan darah, meningkatkan daya tahan tubuh. Selain digunakan sebagai bahan campuran dalam masakan, jamur ini juga mudah ditemui dalam bentuk minuman, yakni teh lingzhi.

Jamur kuping
Jamur kuping (Auricularia auricula, atau wood ear mushroom) hanya 2 jenis yang aman dikonsumsi, yakni:

* Jamur kuping hitam, bentuknya seperti daun telinga, karenanya dinamai jamur kuping, berwarna hitam keunguan, tumbuh pada kayu yang basah dan lembap. Banyak dibudidayakan di Asia Timur.

* Jamur kuping merah, berukuran lebih besar daripada jamur kuping hitam dan warnanya agak kemerahan, banyak dibudidayakan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Zat bermanfaat yang terkandung di dalamnya antara lain vitamin B1, fosfor, besi, kalsium, hidrat arang. Lendir yang terdapat pada jamur ini dipercaya akan menetralkan makanan berkadar kolesterol tinggi sekaligus sebagai penawar racun pestisida, detergen, maupun logam berat yang terbawa bersama bahan makanan lainnya. Sebagai minuman, jamur ini berkhasiat mengurangi panas dalam. Caranya dengan merendam dalam air bersih semalam, kemudian air rendamannya diminum.

Jamur kancing
Jamur kancing (Agaricus bisporus) juga disebut jamur champignon. Jamur ini memiliki kandungan protein serta lemak yang sangat rendah, kaya vitamin B kompleks (riboflavin, niacin dan panthotenat), natrium (Na), kalium (K), selenium (Se). Jamur kancing dipercaya berkhasiat bagi penderita diabetes dan hipertensi, serta untuk mencegah dan mengobati penyakit masa kini, seperti kanker. Bagi anak-anak, jamur ini sangat bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh, selain membantu proses regenerasi sel-sel tubuh, terutama setelah sakit.

Jamur merang
Di Indonesia jamur merang (Volvariella volvacea) sering digunakan sebagai kondimen mi ayam jamur. Berwarna coklat gelap atau abu-abu dan mempunyai tudung seperti cawan. Jamur merang juga merupakan sumber dari beberapa macam enzim, terutama tripsin yang berperan penting untuk membantu proses pencernaan.

Jamur merang dapat juga dijadikan sebagai makanan pelindung karena kandungan vitamin B-kompleks yang lengkap termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup lengkap. selain itu jamur merang bermanfaat bagi penderita diabetes, kurang darah, hingga kanker.

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2010/02/06/20495648/daripada.daging.pilih.jamur.saja

Jamur Tiram: Berpotensi Jadi Obat

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) berpotensi jadi antikanker payudara. Kandungan ß-glukan yang dihasilkan jamur tiram bisa mendorong respons imun alamiah yang berperan dalam mekanisme antikanker serta dapat menjadi terapi tambahan untuk mengecilkan volume tumor.

Demikian kesimpulan disertasi Ida Susanti berjudul "Efek ß-glukan dari Jamur Tiram sebagai Antikanker Payudara Alami: Studi Imunostimulasi dan Antiproliferasi pada Tikus" yang dipaparkan dalam sidang promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (23/9). Ida ditetapkan menjadi doktor ilmu biomedik dengan yudisium A.

Ida mengatakan, kanker sulit diatasi. Penanganannya saat ini umumnya berupa tindakan invasif disertai kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormon. Keberhasilan terapi itu tinggi, tetapi tetap memiliki efek samping parah. Terapi itu juga butuh biaya tinggi dan kadang muncul masalah kekambuhan penyakit karena resistensi obat.

Laba Cantik Jamur Krispi

Bila ada waktu senggang di sore hari, paling pas menikmati teh hangat dengan camilan ringan untuk mengganjal perut. Jenis camilan yang bisa dipilih pun makin beragam, seiring maraknya gerai-gerai makanan ringan yang menjajakan camilan dengan inovasi produk. Rasa penasaran orang pun tergugah untuk mencobanya.

Salah satu bahan makanan yang bisa dibuat berbagai macam camilan salah satunya adalah jamur. Adalah Anto Sastrowidjojo, yang memperkenalkan jamur menjadi camilan aneka rasa sejak tahun 2006 silam.

Ia mengklaim, bisnis jamur yang ia jalankan dengan mengusung merek Jamur Crispy Cemilan Asli Bandung adalah pelopor camilan jamur aneka rasa yang banyak beredar saat ini. Anto meracik camilan jamurnya dalam delapan cita. Ada rasa barbeque, keju belanda, sambal balado, jagung lembang, jagung bakar, mayones, saos sambal, ada juga rasa pizza italia.

Lantaran banyak yang membebek menu jualannya, dan agar konsumen tak jenuh, Anto kerap membuat menu-menu baru. Salah satunya adalah menu burger jamur. "Saya sudah menyiapkan 50 menu baru yang masih saya rahasiakan untuk segera diluncurkan bertahap dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.