Minggu, 18 Februari 2018

Pembuatan PDA/F0 dan F2

PDA adalah singkatan dari Potatos Dextros Agar-Agar. PDA merupakan media tanam untuk pertumbuhan misselium jamur dan umumnya PDA ini digunakan untuk pembuatan F0. PDA bisa didapatkan dengan cara membeli PDA instan atau bias juga dengan cara membuatnya sendiri. Membuat PDA sendiri tentunya akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan membeli PDA instan yang sudah jadi. Namun demikian membuat PDA sendiri ataupun membeli PDA instan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan PDA instan memiliki keakuratan komposisi nutrisi yang seimbang dan tentu lebih sedikit resiko kegagalan yang disebabkan oleh komposisi penyusun pada PDA. Kekurangannya adalah selain harganya jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan pembuatan PDA sendiri. Selain itu juga penggunaan PDA instan dalam pembuatannya memerlukan alat-alat yang lebih lengkap dan sebagainya. berbeda dengan pembuatan PDA sendiri bila dibandingkan dengan membeli PDA instan.

Pembuatan PDA/F0
Cara pembuatan PDA sendiri bias dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan PDA :
  1. Kentang segar sebanyak 200 gr, kentang dipilih dan diseleksi yang segar dan tidak ada noda penyakit dan sebaiknya dipilih yang berwarna kuning karena mengandung lebih banyak karbohidrat dan nutrisi yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan misselium
  2. Dextrosa sebanyak 7gr
  3. Agar-agar sebanyak 7gr, sebaiknya digunakan agar-agar yang transparent
  4. Air bersih dan steril, sebaiknya menggunakan air mineral aquades
  5. Kapas putih steril
Langkah pembuatan cairan PDA:
  1. Kentang dikupas kemudian dicuci dengan air bersih kemudian dicincang dengan ukuran kira-kira 1 cm2
  2. Kentang yang sudah di potong direbus dengan air sebanyak 1 liter selama sekitar 15-20 menit atau sampai air berwarna kekuningan dan kentang lunak
  3. Cairan hasil rebusan diambil kedalam gelas ukur dengan takaran 450ml-500ml
  4. Dextrosa dan Agar- agar dimasukan masing-masing 7gr
  5. Aduk sampai larut dan merata kemudian masukan cairan tadi kedalam botol (tabung reaksi tergantung keinginan) masing-masing 10ml
  6. Tutup botol tabung Kemudian dengan kapas dan lapisi dengan kertas email kemudian ikat dengan karet bila perlu.
  7. Sterilkan botol yang berisi cairan PDA tadi dalam Autoclave selama kurang lebih 30-45 menit dalam suhu 121°C, tekanan 1,5 - 2 atm. Pertahankan kondisi tersebut selama kurang lebih 45 menit.
  8. Kemudian dibiarkan mendingin hingga suhu kurang lebih 37°C
  9. Botol-botol dikeluarkan dan diletakkan dalam posisi miring/tidur agar cairan bisa melebar dengan tujuan memperbanyak area media. Jangan sampai cairan mencapai mulut botol. Jika cairan PDA agar tadi sudah mengeras, barulah siap untuk di Inokulasikan bibit yang didapat dari jamur langsung. Catatan : Sebelumnya botol dibersihkan dan disteril dengan merebus botol dengan air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Memang dalam membuat bibit PDA, kebersihan, sterilisasi tempat, alat dan bahan adalah syarat utama dalam menunjang keberhasilannya.
Proses Inokulasi PDA. Yang perlu disiapkan dalam proses ini anatara lain:
  1. Ruang inokulasi berupa tempat tertutup dan steril, dibuat dengan kotak dari kaca ukuran 80 cm x 40 cm x 50 cm, atasnya diberi kaca. Alas bawah dilapisi dengan tripleks melamin putih agar bersih dan steril.
  2. Pinset berbahan stainless steell
  3. Lampu bunsen
  4. Kapas steril
  5. Pematik api (korek)
  6. Alkohol
  7. Gelas steril
  8. Cawan petri
Langkah-langkah inokulasi:
  1. Semprotkan Alkohol kedalam kotak kerja supaya steril
  2. Kemudian Masukan semua peralatan yang sudah disediakan/diperlukan
  3. Masukan botol-botol PDA
  4. Masukan jamur hasil pemilihan yang akan kita buat sebagai indukan pilih yang segar jangan terlalu tua
  5. Nyalakan bunzen, lalu ambil pinset tadi dan panaskan ujung pinset di api bunzen hingga panas dan berwarna merah.
  6. Dinginkan pinset dan letakkan pada gelas yang bersih dan steril.
  7. Ambil jamur, sobeklah jamur menurut arah tangkainya, letak spora yang paling banyak kira-kira antara gagang dan tudungnya.
  8. Ambil potongan kecil dari jamur seukuran kira-kira 5 mm2 - 1 cm2 dengan menggunakan pinset. Pastikan mengambilnya menggunakan ujung pinset.
  9. Buka tutup kapas (semua proses harus dekat api bunzen), lalu masukkan eksplan (irisan) jamur tadi ke dalam botol PDA lalu segera tutup dengan kapas dan dilapisi koran, lalu ikat dengan karet gelang. Kemudian simpan hasil pekerjaan sobat pada suhu tinggi 26-28°c tempat yang seteril, kontrol setelah 2-3 hari kalo ada perubahan berarti hasil kerja sobat sucess, untuk melihat berhasil dan tidaknya sobat bisa melihat explan yang di tanam akan menjalar berupa misellium berwarna putih. 
  10. Tunggu sampai misellium memenuhi botol atau tabung reaksi, nah kalo udah full maka PDA siap di turunkan ke bagian sub kultur (F1)
Sumber Utama: 
Buku Serba-Serbi Bertani Jamur Tiram, 2015. Bangkalan: UTM Press

Daftar Bacaan Yang Lain
Andoko, Agus dan Parjimo. 2007. Budidaya Jamur (Jamur Kuping, Jamur Tiram dan Jamur Merang). Agromedia Pustaka. Jakarta

Agus G.T.K. 2002. Budidaya Jamur Konsumsi. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anonim. 2005. Aneka Jamur. www.clikwok.com. Diakses Tanggal 23 Maret 2010.

Bali Post, Edisi 17 April 2006. Bali Harus dapat Berswasembada Jamur.

Cahyana, Muchrodji dan Bakrun, 1999. Pembibitan, Pembudidayaan dan Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram, Penebar Swadaya, Jakarta

Djarijah, N. M. dan A. S. Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram, Pembibitan, Pemeliharaan, dan Pengendalian Hama-Penyakit. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Genders. 1986. Becocok Tanam Jamur. Pioner Jaya. Bandung.

Gunawan, AW. 2001. Usaha pembibitan Jamur. Jakarta. Penebar swadaya

https://dapurmasak.com/resep/tongseng-jamur-spesial-30840?ref=category_page

http://www.vemale.com/kuliner/resep-makanan/72226-resep-kreatif-otak-otak-jamur-tiram-plus-kuah-segar.html

http://www.vemale.com/kuliner/resep-makanan/70132-resep-bakso-jamur-vegetarian.html

http://www.vemale.com/kuliner/resep-makanan/53874-siomay-kukus-isi-jamur-cocok-untuk-diet.html

Haryadi, 1982. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku. Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, Yogyakarta

Mastresna, I M. 2007. Balipost, Minggu 20 Mei 2007. Membedah Khasiat Jamur, dari Menangkal Racun, Stres, sampai Hambat Virus HIV/AIDS.

Muchrodji dan YA Cahyana. 2005. Budidaya Jamur Kuping. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sinaga, M.S. 2006. Jamur Merang dan Budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sinaga, 1993. Jamur Tiram dan Budidayanya. Penebar Swadaya, Jakarta.

Siswono. 2003. “Jamur untuk Anti Kolesterol”. Kompas, 30 agustus 2003.

Soenanto, Hardi. 2000. Jamur Tiram, Budidaya dan Peluang Usaha. Aneka Ilmu. Semarang.

Suriawira. 2001. sukses Beragrobisnis Jamur Kayu : Shiitake, Kuping, Tiram. Penebar Swadaya. Jakarta

Saparinto, Cahyo dan Sunarmi. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Penebar Swadaya. Jakarta

Tim Redaksi Trubus, 2000. Budidaya Pleurotus ostreatus “Tiram” Jamur konsumsi. Penebar swadaya. Jakarta. 

Tidak ada komentar: